MAKALAH
PENGANTAR ILMU EKONOMI
“ PERUSAHAAN DAN ALAT UKURNYA “
KELOMPOK 2
Nama : IMROATUL FAIDAH
LIA NOVITA
MUHAMMAD ALI
MUTIA ANISA
RUDY HERMAWAN
UBAYDILLAH
Kelas :
624 - Malam
PRODI :
Manajemen – S1
Tahun : 2014
UNIVERSITAS
PAMULANG
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat
ini sangat signifikan, tingkat pertumbuhan ekonomi yang selalu ditargetkan naik
setiap tahunnya sangat besar dipengaruhi oleh perkembangan dunia usaha dalam
negeri, regional ( ASEAN ) maupun internasional. Beberapa faktor yang sangat
mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi pun dipengaruhi iklim politik
dalam negeri, seperti saat ini kondisi dalam negeri yang sedang melaksanakan
pesta demokrasi yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden sangat mempengaruhi
iklim usaha dan bisnis dalam negeri dan sangat berpengaruh kepada pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Faktor yang lain diantaranya faktor ketidakmerataan
pembangunan di daerah yang memicu terjadinya arus urbanisasi, sehingga roda
perekonomian masih berpusat di kota-kota besar saja.
Peran pemerintah sangatlah
menentukan arah perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama
pemerintahan yang baru. Dengan kebijakan-kebijakannya akan merubah atau
meneruskan pola-pola usaha yang selama ini berlaku.
Dengan tulisan ini semoga kita
akan memahami istilah-iatilah ekonomi dan memahami perhitungan pendapat
nasional dan hal-hal yang mempengaruhinya, memahami alat ukur kinerja suatu
perusahaan dan perhitungan-perhitungan matematisnya.
B.
Rumusan Masalah
a. Pengertian perusahaan dan alat
ukurnya
b. Organisasi perusahaan
c. Perhitungan pendapatan nasional
d. Pengeluaran, Tabungan, dan
Pendapatan perorangan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PERUSAHAAN
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan
setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan,
bekerja serta berkedudukan.dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk
tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
Selain
definisi yang tertuang dalam Undang – Undang Republik Indonesia tersebut,
terdapat beberapa pengertian perusahaan menurut para ahli hukum:
Menurut Molengraaff,
perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus,
bertindak ke luar untuk memperoleh penghasilan, dengan cara memperdagangkan
atau menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan.
Menurut Polak,
suatu usaha untuk dapat dimasukkan dalam pengertian perusahaan harus mengadakan
pembukuan, yaitu perhitungan mengenai laba dan rugi.
Menurut Komar
Andasasmita, perusahaan adalah mereka yang secara teratur berkesinambungan
dan terbuka bertindak dalam kualitas tertentu (pasti) mencapai atau memperoleh
(dengan susah payah) keuntungan bagi diri mereka.
Apabila melihat isi Undang – Undang No. 3 Tahun 1982
yang telah disebutkan diatas, definisi perusahaan mengandung dua unsur pokok,
yaitu:
- Bentuk usaha (company) yang berupa organisasi atau badan usaha yang didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia.
- Jenis usaha (business) yang berupa kegiatan dalam bidang perekonomian (perindustrian, perdagangan, perjasaan, pembiayaan) dijalankan oleh badan usaha secara terus menerus.
B. ALAT UKUR KINERJA PERUSAHAAN
1.
EVA (ECONOMIC VALUE ADDED
Penilaian
prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan itu untuk
menghasilkan laba. Laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban kepada para penyandang dananya juga merupakan
alat untuk penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek ekspektasi
perusahaan di masa yang akan datang.
Investasi pada sekuritas di pasar modal
memungkinkan para investor untuk melakukan diversifikasi/ragam
investasi,sehingga membentuk portofolio yang sesuai dengan resiko yang bersedia
akan mereka tanggung dengan tingkat keuntungan yang diharapkan.
2.
Tingkat profitabilitas perusahaan dapat diukur dari
beberapa aspek yaitu:
a.
ROA (Return
on Asset)
b.
ROE (Return
on Equity)
c.
ROS (Return
on Sales )
d.
EPS (Earning
Per Share)
Cara analisis rasio keuangan diatas untuk alat
pengukur akuntansi konvensional memiliki kelemahan utama yaitu mengabaikan
adanya biaya modal sehingga sulit mengetahui apakah suatu perusahaan telah
berhasil menciptakan nilai atau tidak. Maka dikembangkan konsep baru yang
dinamakan:
EVA merupakan Metode penilaian kinerja perusahaan
dengan memperhatikan secara adil ekspektasi penyandang dana.
Penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan
EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham.
Dimana pemegang saham dalam menginvestasikan dananya ingin mendapatkan return
saham yang tinggi. Sedangkan bagi manajamen, EVA digunakan untuk memilih
investasi yang memaksimalkan tingkat pengembalian dan meminimalkan tingkat
biaya modal sehingga perusahaan dapat dimaksimalkan.
EVA dapat digunakan untuk mengindentifikasi
proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi dari pada biaya
modalnya.Kegiatan atau proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA
yang positif menunjukkan bahwa proyek tersebut menciptakan nilai perusahaan dan
dengan demikian sebaiknya diambil.Sebaliknya, kegiatan proyek yang tidak
menguntungkan tidak perlu diambil.
Penggunaan EVA dalam mengevaluasi proyek akan
mendorong para manajer untuk selalu melakukan evaluasi atas tingkat resiko
proyek yang bersangkutan.
Konsep Penilaian EVA :
1.
Apabila EVA > 0,
nilai EVA positif yang menunjukkan telah terjadi proses nilai tambah pada
perusahaan. Bearti ada nilai tambah ekonomis, setelah perusahaan membayarkan
semua kewajiban pada para penyandang dana atau kreditur sesuai ekspektasinya
2.
Apabila EVA = 0, menunjukkan posisi impas atau break Event
Point. Berati tidak ada nilai tambah ekonomi , tetapi perusahaan mampu
membayarkan semua kewajibannya kepada para penyandang dana atau kreditur sesuai
ekspektasinya.
3.
Apabila EVA < 0,
nilai EVA negative dan menunjukkan tidak terjadi proses nilai tambah. Berarti
perusahaan tidak mampu membayarkan kewajibannya kepada para penyandang dana
atau kreditur sebagaimana nilai yang diharapkan ekspektasi return saham tidak
dapat tercapai.
Fungsi dari pendekatan EVA adalah adalah :
- Sebagai Indicator adanya penambahan nilai dari sebuah investasi;
- Sebagai Indicator kinerja sebuah perusahaan dalam setiap kegiatan operasional ekonomisnya;
- Sebagai Pendekatan baru dalam pengukuran kinerja perusahaan dengan memperhatikan secara adil para penyandang dana atau pemegang saham
- EVA memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban biaya modal sebagai konsekuensi investasi;
- Perhitungan EVA relative mudah dilakukan hanya yang menjadi persoalan adalah perhitunannya biaya modal yang memerlukan data yang lebih banyak analisa yang mendalam;
- EVA dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding seperti standar atau perusahaan lain, sebagaimana konsep penilaian dengan menggunakan analisa ratio. Dalam prakteknya data pembanding, seringkali tidak tersedia
- Sulit menentukan biaya modal secara obyektif. Hal ini disebabkan karena dana untuk investasi dapat berasal dari berbagai sumber dengan tingkat biaya modal yang berbeda dan bahkan biaya modal mungkin merupakan biaya peluang.
- EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu, padahal factor-faktor lain terkadang justru lebih dominan.
- Konsep ini sangat tergantung pada transparansi internal dalm perhitungan EVA secara akurat. Dalam kenyataannya seringkali perusahaan kurang transparan dalam mengemukakan kondisi internalnya.
- EVA jarang dipakai dalam praktek
- EVA hanya mengukur salah satu keberhasilan bisnis
PERHITUNGAN EVA
EVA merupakan hasil pengurangan total biaya modal
terhadap laba operasi setelah pajak. Biaya modal sendiri dapat berupa cost
of debt dan cost of equity.
EVA =
NOPAT – (Capital x c) atauEVA = (r-c) x Capital
Definisi :
- NOPAT (Net Operating After Tax) adalah laba bersih (Net income after Tax) ditambah bunga setelah pajak.
- C = biaya capital adalah biaya bunga pinjaman dan biaya ekuitas yang digunakan untuk menghasilkan NOPAT tersebut dan dihitung secara rata-rata tertimbang (WACC).
- R = tingkat balikan capital (Rate Of Return), yaitu NOPAT/C
- C = Jumlah dana yang tersedia bagi perusahaan untuk membiayai perusahaannya.
C. BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN
Bentuk – bentuk perusahaan, terdapat 3 bentuk utama dalam organisasi bisnis yaitu :
1. Perusahan Perseorangan (sole proprietorship)
2. Perusahaan Patungan atau firma (partnership)
3. Perseroan Terbatas (PT)
1.
Perusahaan Perseorangan
Usaha Pribadi adalah bentuk bisnis yang dimiliki
dan dioperasikan oleh hanya satu orang dan mengambil segala keputusan dan
bertanggungjawab secara pribadi atas segala hal yang dilakukan oleh perusahaan.
Kelebihan perusahaan Perseorangan
a. Mudah
dibentuk, murah biaya pembentukannya dan di banyak negara tidak memerlukan izin
pembentukan dari pemerintah
b. Keuntungan
hanya dinikmati oleh satu orang yaitu pendiri usaha tersebut.
c. Pembuatan
keputusan dan pengendalian hanya dilakukan oleh satu orang sehingga orang
tersebut benar-benar mengetahui bisnis yang dijalankannya.
d. Fleksibel
dalam arti manajemen dapat dengan mudah beraksi terhadap keputusan harian dengan
mudah.
e. Relatif
tidak ada kontrol dari pemerintah sehingga pajak yang harus dibayarkan adalah
pajak pribadi bukan pajak usaha.
Kekurangan Perusahaan Perseorangan
a. Tanggungjawab utang tidak terbatas,
artinya apabila terjadi kewajiban pembayaran maka kewajiban itu harus dipenuhi
dengan menyerahkan seluruh harta perusahaan dan harta pribadi miliknya.
b. Jarang
ada yang bertahan lama, dimana hal ini dapat saja disebabkan oleh meninggalnya
pendiri atau pemilik dari perusahaan tersebut.
c. Relatif
sulit untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga yang rendah.
d. Relatif
bergantung hanya pada pola pikir satu orang saja apabila orang ini tidak
berpengalaman dalam bisnis maka resiko kegagalan akan sangat besar.
Dibalik kendala-kendala yang
muncul dalam usaha kecil, namun eksistensinya justru memberikan kontribusi
besar dalam mengatasi masalah perekonomian negara.
2.
Perusahaan Persekutuan
Persekutuan (firma dan komanditer) merupakan
bentuk organisasi bisnis di mana dua orang atau lebih bertindak sebagai pemilik
dari perusahaan sehingga tanggungjawab dan hakyang ada akan ditanggung oleh
mereka. Firma adalah
perseroan yang didirikan untukmenjalankan sutau perusahaan di bawah satu nama
bersama dimana peserta-pesertanya langsung dan sendiri-sendiri bertanggungjawab
sepenuhnya kepada pihak ketiga. Sedangkan persekutuan Komanditer (CV) adalah
perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk oleh
satu orang atau lebih sebagai pihak yang bertanggungjawab renteng (solider) dan
satu orang atau lebih sebagai pihak lain yang mempercayakan uangnya (Lupiyoadi
R dan Wacik,1998)
Kelebihan-kelebihan Perusahaan Persekutuana. Modal tersedia banyak
b. Meningkatkan kepercayaan kreditor
c. Keahlian dan ketrampilan bertambah
d. Adanya kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang
Kekurangan-kekurangan Persekutuan
a. tanggung jawab tidak terbatas
b. Umur yang terbatas
c. Lemahnya penegendalian
3.
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
secara hukum dianggap sebagai suatu badan hukum, terpisah dari
individu-individu yang memilikinya. PT didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatanusaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi atas saham,
dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang serta peraturan
pelaksanaannya. Perusahaan mengumpulkan dana yang diperlukannya denganjalan
menjual saham kepada masyarakat dan para pemegangsaham tersebut menjadi pemilik
perusahaan itu. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan maka perusahaan akan
membayarkannya atas saham yang dibelinya (deviden). Namun keuntunganyang tidak
dibagikan juga merupakan kepunyaan para pemilik, tetapi biasanya keuntungan
tersebut ditanamkan kembali kedalam kegiatan perusahaan, sebaliknya jika
perusahaan dibubarkan maka para pemegang saham membagi-bagi setiap aktiva yang
tersisa setelah semua hutang dibayar.Kebaikan bentuk PT
a.
Adanya tanggunjawab atas utang yang terbatas, dimana
tanggungjawab utang yang harus dibayar hanya sebatas jumlah saham yang
dimilikinya.
b.
Adanya kemungkinan untuk memperjualbelikan saham yang
dimilikinya.
c.
Umumnya memiliki jangkawaktu operasi yang tidak
terbatas
d.
Relatif lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dengan
nilai nominal yang besar untuk jangka waktu panjang dan tingkat bunga rendah.
e.
Adanya kemungkinan untuk alih teknologi dan ilmu dimana
pemegang saham dapat dengan mudah menyewa tenaga manajemen profesional untuk
menjalanakan perusahaan yang ada.
Kekurangan bentuk PT
a.
Keterbatasan dalam jenis bidang usaha yang akan
dijalankan karena bidang usaha ditentukan oleh ijin yang dikeluarkan serta peraturan-peraturan
yang berlaku
b.
Adanya perbedaaan kepentingan di dalam menjalankan PT,
pemilik saham minoritas dikalahkan dengan mayoritas
c.
Adanya kewajiban membuat laporan kepada berbagai pihak
d.
Biaya pendirian yang tidak sedikit
e.
Adanya
sisitem pajak yang menyebabkan seorang pemegang saham membayar pajak ganda
yaitu pajak atas PT itu sendiri, deviden yang diterima serta pajak individu.
Garis kekuasaan dalam Perseroan Terbatas ialah :
a. Shareholder (Pemegang Saham)
Pemegang saham merupakan kekuasaan tertinggi dalam perseroan, dalam pertemuan mereka , pemegang saham memilih direktur untuk mengelola perusahaan, memilih akuntan public untuk mengaudit keuangan.
b. Dewan Direktur (Board of Directors)
Merupakan perwakilan dari pemegang saham, mempunyai kekuasaan untuk memutuskan suatu keputusan manajemen seperti keputusan untuk membangun pabrik baru dsbnya.
c. Manager (managers)
Chief Executive Officers (CEO) atau Managing Directors dari perusahaan ditunjuk oleh board of director dan bertanggungjawab melaksanakan kebijakan dari board of directors.
4. KOPERASI
Badan usaha yang beranggotakan orang –
orang atau badan hukum koperasi yang melaksanakan kegiatannya berdasarkan
prinsip-prinsip koperasi yaitu atas azas kekeluargaan.
Jika BUMN merupakan usaha skala besar, maka koperasi mewadahi usaha-usaha kecil.
Jika BUMN merupakan usaha skala besar, maka koperasi mewadahi usaha-usaha kecil.
5. BENTUK
LAIN ORGNANISASI
JOINT VENTURE
JOINT VENTURE
Joint venture dapat diartikan sebagai suatu
persetujuan (joint project), yaitu bentuk persekutuan perseroan yang dibentuk
oleh dua ataqu lebihperseroan untuk tujuan tertentu.Tujuan utama dari joint
venture adalah menggabung perseroan yang memiliki keahlian yang berbeda untuk
dapat dikontribusikan demi keberhasilan suatu proyek tertentu.Joint venture
biasanya digunakan untuk mngerjakan pembangunan proyek-proyek besar yang
memerlukan modal besar.
Karakteristik utama joint venture adalah :
a.
Dibatasi pada proyek tertentu
b.
Jangka waktu dibatasi dengan perjanjian dan dihentikan
pada saat proyek sudah benar-benar selesai
c.
Dibawah kekuasaan seorang manajer, dimana namanya
tertera dalam usaha
d.
Pada saat joint venture selesai para partisipan akan
membagi laba dan rugi sesuai perjanjian
6.
SINDICATE
Memiliki kemiripan dengan joint venture dibentuk oleh beberapa perusahaan
yang mempunyai tujuan khusus. Sindicate digunakan dalam bidang keuangan.
7.
FRANCHISEE
Franchisee atauwaralabaadalah suatu sistem pemasaran yang berkisar pada
perjanjian sah antara dua pihak yang salah satunya (franchisee) diberi hak
istimewa untuk menjalankan bisnis sebagai pemilik pribadi tapi dengan syarat
perusahaan dijalankan menurut metode dan cara yang dispesifikasikan oleh pihak
lain (franchisor). Perusahaan franchisee biasanya memberi anggota sistem
tersebut denngan nama, logo, prosedur pengoperasian, dan lain-lain.
D.
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh
rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor
produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan
oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir
pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa
pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama
setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi
modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah
satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat
utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross
National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar
pada suatu negara.
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional :
·
Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestic bruto merupakan
jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di
dalam batas wilayah suatu Negara selama 1 tahun. Dalam perhitungan GDP ini,
termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah suatu Negara. Barang-barang
yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya,
karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. Semua hasil
produksi orang atau perusahaan asing di dalam negeri yang harus dibayarkan
disebut factor income payment to aboard, sedangkan hasil produksi diluar
negeri yang diterima disebut factor income receipt from aboard. Apabila
yang dibayarkan lebih kecil daripada yang diterima, maka akan terjadi
pembayaran ke dalam negeri. Selisihnya merupakan pendapatan neto ke luar negeri
atau disebut net factor income payment to aboard.
·
Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto atau PNB meliputi nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu Negara (nasional)
selama 1 tahun. Dalam pengertian PNB (GNP) ini, termasuk hasil produksi barang
dan jasa yang dihasilkan oleh warga Negara yang berada diluar negeri, tetapi
tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi diwilayah Negara
tersebut. Apabila ada hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi diwilayah
Negara Indonesia, harus dikurangkan. Sebenarnya perbedaan PDB dengan PNB
terletak pada net factor income saja.
GDP – n = GNP atau GNP + n
= GDP
keterangan : n = net
factor income
v Jika GDP lebih besar dari GNP, maka
penanaman modal asing lebih besar dari penanaman modal Negara tersebut diluar
negeri. Keadaan seperti ini merupakan indikasi bahwa Negara itu belum meluaskan
usahanya ke luar negeri dan masih menerima banyak modal dari luar negeri.
v Jika GDP lebih kecil dari GNP
biasanya Negara itu mampu menanamkan modal lebih banyak di luar negeri daripada
menerima modal asing dari luar negeri.
Produk nasional Bruto merupakan pendapatan nasional
yang diperoleh melalui pendekatan metode pengeluaran.
·
Produk Nasional Neto (Net National Product)
Produk Nasional neto (NNP) adalah GNP dikurangi
depresiasi atau penyusutan yang disebut juga replacement dari barang
modal. Replacement atau penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan
produksi yang terpakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga
mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relative
kecil.
NNP = GNP – Penyusutan (Replacement)
- Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net
National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa
yang diterima olehmasyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung
adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak
penjualan, pajak hadiah, dll.
NNI = NNP – Pajak Tidak Langung
·
Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal
Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam
masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian
pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan
sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan
sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus
dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha
kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di
dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan
perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja
dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga
kerja tersebut tidak lagi bekerja).
PI
= NNI – (pajak perusahaan + laba ditahan + iuran jaminan sosial) + transfer
payment
- Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable
Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang
dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income
(PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah
pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Disposable income = Personal Income – Direct
tax (Pajak Pengahasilan)
Pendapatan negara dapat dihitung
dengan tiga pendekatan, yaitu:
1.
Pendekatan
pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan
laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan
kepada perusahaan.
2. Pendekatan pengeluaran, dengan cara
menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang
diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan
pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh
empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption),
pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan
selisih antara nilai ekspor dikurangi impor ()
3. Pendekatan produksi, dengan cara
menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niagaselama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan
ini adalah nilai jasa dan barang jadi(bukan bahan mentah atau
barang setengah jadi)
Rumus menghitung Pertumbuhan Ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x
100%
keterangan :
Ø g= Tingkat pertumbuhan ekonomi
Ø PDBs=
PDB riil tahun sekarang
Ø PDBk =PDB riil tahun kemarin
RINCIAN PENDAPATAN
NEGARA DIHITUNG DENGAN 3 PENDEKATAN :
1. PENDEKATAN
PENDAPATAN
Metode pendapatan
memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor
produksi yang digunakan dalam proses produksi. Kemampuan entrepreneur ialah
kemampuan dan keberanian mengombinasikan tenaga kerja, barang modal, dan uang
untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Balas jasa untuk
tenaga kerja adalah upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan
sewa.Untuk pemilik uang/aset finansial adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk
pengusaha adalah keuntungan. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi
disebut Pendapatan Nasional (PN).
Y = R + W + I + P
keterangan
:
Ø Y= pendapatan nasional
Ø R = rent = sewa
Ø W = wage = upah/gaji
Ø I = interest = bunga
Ø P = profit = laba
2. PENDEKATAN
PENGELUARAN
Menurut metode
pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total dalam perekonomian selama periode
tertentu. Menurut metode ini ada beberapa jenis agregat dalam suatu
perekonomian:
a)
Konsumsi Rumah Tangga (Household
Consumption)
Pengeluaran
sektor rumah tangga dipakai untuk konsumsi akhir, baik barang dan jasa yang
habis dalam tempo setahun atau kurang (durablegoods) maupun barang yang dapat
dipakai lebih dari setahun/barang tahanlama (non-durable goods).
b)
Konsumsi Pemerintah (Government
Consumption)
Yang
masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah adalahpengeluaran-pengeluaran
pemerintah yang digunakan untuk membeli barangdan jasa akhir (government
expenditure). Sedangkanpengeluaran-pengeluaran untuk tunjangan tunjangan sosial
tidak masukdalam perhitungan konsumsi pemerintah.
c)
Pengeluaran Investasi (Investment
Expenditure)
Pembentukan
Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) merupakan pengeluaran sektor dunia usaha.
Yang termasuk dalam PMTDB adalah perubahan stok, baik berupa barang jadi maupun
barang setengah jadi.
d)
Ekspor Neto (Net Export)
Yang
dimaksud dengan ekspor bersih adalah selisih antara nilai ekspordengan impor.
Ekspor neto yang positif menunjukkan bahwa ekspor lebih besar daipada impor. Perhitungan
ekspor neto dilakukan bila perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian
lain (dunia) :
Y = C + I + G + (X - M)
keterangan :
Ø Y = Pendapatan Nasional
Ø C = konsumsi masyarakat
Ø I = investasi
Ø G = pengeluaran pemerintah
Ø X = eksport
Ø M = impor
3. PENDEKATAN PRODUKSI
Menurut metode ini, PDB
adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian. Cara
penghitungan dalam praktik adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi
beberapa sektor produksi (industrial origin). Jumlah output masing-masing
sektor merupakan jumlah output seluruh perekonomian. Hanya saja, ada
kemungkinan bahwa output yang dihasilkan suatu sektor perekonomian berasal dari
output sektor lain. Atau bisa juga merupakan input bagi sektor ekonomi yang
lain lagi. Dengan kata lain, jika tidak berhati-hati akan terjadi penghitungan ganda
(double counting) atau bahkan multiple counting. Akibatnya angka PDB bisa
menggelembung beberapa kali lipat dari angka yang sebenarnya. Untuk menghindari
hal tersebut, maka dalam perhitungan PDB dengan metode produksi, yang dijumlahkan
adalah nilai tambah (value added) masing-masing sektor.
Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +.....(PXQ)n
Keterangan:
Ø Y = Pendapatan Nasional
Ø P = harga
Ø Q = kuantitas
Apabila di suatu Negara terdapat beberapa sector,
yaitu : maka nilai yang diperoleh disebut national income yang
dirumuskan sebagai berikut :
NI
= E +A + I + N + J
keterangan :
Ø E = Sector ekstraktif
Ø A = Agraris
Ø I = Industry
Ø N = Niaga atau perdagangan
Ø J = Jasa
E. Tabungan
Tabungan (saving) merupakan bagian pendapatan dari
seseorang, sebuah perusahaan atau lembaga yang tidak dibelanjakan atau
dikeluarka untuk konsumsi sekarang. Tabungan biasanya disimpan dalam bentuk
deposito pada bank, lembaga-lembaga keuangan, dan sebagainya, atau digunakan
untuk mendapatkan aktiva-aktiva keuangan seperti saham, obligasi, dan
lain-lain. Dengan menangguhkan pengeluaran untuk konsumsi, penabung dapat
meningkatkan pendapatan mereka di masa depan melalui dividen atau bunga. Dalam
analisis ekonomi makro, tabungan merupakan bagian dari pendapatan nasional yang
tidak digunakan untuk konsumsi saat ini. Tabungan sangat penting dalam
membiayai investasi fisik Menabung berarti menyimpan sumber daya yang dapat
digunakan untuk meningkatkan modal perusahaan, sehingga akan meningkatkan
kapasitasnya untuk memproduksi lebih banyak barang. Tabungan berasal dari
beberapa sumber sebagai berikut:
1. Tabungan Pemerintah
Tabungan pemerintah hampir seluruhnya berasal dari kelebihankelebihan penerimaan pemerintah secara keseluruhan atas pengeluaran konsumsi
pemerintah.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tabungan pemerintah tidaklah terlalu besar. Hanya ada sedikit kasus di mana tabungan pemerintah terutama dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap tabungan pemerintah secara keseluruhan. Pada umumnya peran tabungan pemerintah memang sangat kecil. Cara yang paling sering digunakan untuk memobilisasi tabungan pemerintah adalah melalui peningkatan rasio pengumpulan pajak terhadap GNP, reformasi struktur pajak, dan jika mungkin melalui peningkatan tingkat pajak yang telah ada. Menghentikan Utang Luar Negeri dengan Tabungan Pemerintah Sudah seharusnya pemerintah mengurangi pinjaman luar negeri karena sekarang saatnya memikirkan kemandirian. Dalam arti kita harus mampu menggunakan dana-dana yang ada di masyarakat daripada harus berutang.
Tabungan pemerintah hampir seluruhnya berasal dari kelebihankelebihan penerimaan pemerintah secara keseluruhan atas pengeluaran konsumsi
pemerintah.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tabungan pemerintah tidaklah terlalu besar. Hanya ada sedikit kasus di mana tabungan pemerintah terutama dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap tabungan pemerintah secara keseluruhan. Pada umumnya peran tabungan pemerintah memang sangat kecil. Cara yang paling sering digunakan untuk memobilisasi tabungan pemerintah adalah melalui peningkatan rasio pengumpulan pajak terhadap GNP, reformasi struktur pajak, dan jika mungkin melalui peningkatan tingkat pajak yang telah ada. Menghentikan Utang Luar Negeri dengan Tabungan Pemerintah Sudah seharusnya pemerintah mengurangi pinjaman luar negeri karena sekarang saatnya memikirkan kemandirian. Dalam arti kita harus mampu menggunakan dana-dana yang ada di masyarakat daripada harus berutang.
Hanya saja ada dua masalah, yaitu
dari mana dana dalam negeri dan bagaimana kalau dana dalam negeri tidak bisa
menggantikan dana luar negeri.
2. Tabungan Swasta Domestik
Di banyak negara, tabungan swasta memberikan peran besar dalam menunjang pembentukan modal. Pengumpulan tabungan swasta domestik berhasil dengan baik jika masyarakat berhasil mengurangi tingkat konsumsinya. Tabungan swasta terdiri atas dua komponen yaitu tabungan rumah tangga dan tabungan perusahaan.
a. Tabungan Rumah Tangga
Tabungan rumah tangga meliputi tabungan yang berasal dari upah, hasil usaha-usaha pribadi, partnership dan bentuk-bentuk bisnis nonkorporasi. Tabungan rumah tangga akan sangat rendah jika tingkat pendapatan tetapi kecenderungan berkonsumsi tetap tinggi. Sedikitnya tabungan yang dimiliki masyarakat karena tingginya tingkat belanja rumah tangga untuk konsumsi kebutuhan primer biaya anak sekolah, dan kebutuhan.
Di banyak negara, tabungan swasta memberikan peran besar dalam menunjang pembentukan modal. Pengumpulan tabungan swasta domestik berhasil dengan baik jika masyarakat berhasil mengurangi tingkat konsumsinya. Tabungan swasta terdiri atas dua komponen yaitu tabungan rumah tangga dan tabungan perusahaan.
a. Tabungan Rumah Tangga
Tabungan rumah tangga meliputi tabungan yang berasal dari upah, hasil usaha-usaha pribadi, partnership dan bentuk-bentuk bisnis nonkorporasi. Tabungan rumah tangga akan sangat rendah jika tingkat pendapatan tetapi kecenderungan berkonsumsi tetap tinggi. Sedikitnya tabungan yang dimiliki masyarakat karena tingginya tingkat belanja rumah tangga untuk konsumsi kebutuhan primer biaya anak sekolah, dan kebutuhan.
b.
Tabungan perusahaan
Tabungan Perusahaan merupakan laba
yang ditahan oleh perusahaan-perusahaan setelah pendapatan bersih perusahaan
dikurangi dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Jika
perusahaan-perusahaan di suatu negara masih banyak yangberskala kecil, maka
tingkat tabungannya juga relatif lebih rendah. Perusahaan yang kecil juga
mengalami kesulitan menyisihka banyak tabungan. Selain itu, perusahaan sulit
menabung karena tingginya jumlah dana untuk membayar utang. Pinjaman luar
negeri merupakan selisih dari biaya untuk membangun, dikurangi tabungan
pemerintah. Karena tabungan pemerintah tidak cukup untuk membangun maka harus
meminjam. Agar pinjaman luar negeri kecil, maka tabungan pemerintah harus
banyak. Caranya dengan efisiensi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah
merupakan penerimaan pemerintah dikurangi pengeluaran rutin, maka kedua-duanya
dikelola dengan baik. Pengeluaran harus efisien, sedangkan penerimaan harus
dimanfaatkan. Karena selama ini, semua sumber dana penerimaan negara belum
dimanfaatkan dengan baik. Contohnya masih adanya wajib pajak yang tidak
membayar pajak. Dengan besarnya dana penerimaan dan efisiensinya pengeluaran
rutin tidak akan memperkuat pinjaman pemerintah. Jika tabungan pemerintah masih
kurang, baru dicarikan pinjaman luar negeri. Memang bagaimanapun tidak ada satu
negara pun di dunia yang bisa lepas dari pinjaman, apalagi yang masih
membangun. Hanya saja komposisinya yang perlu diatur.
c. Tabungan Asing atau Luar Negeri
Tabungan
asing/luar negeri berasal dari dua sumber, yaitu tabungan pemerintah asing atau
bantuan luar negeri dan tabungan swasta asing yang terdiri atas investasi asing
terutama oleh perusahaan multinasional dan pinjaman komersial eksternal.
Komponen-komponen tabungan ini penting untuk mengetahui aliran modal keluar atau
investasi yang menggambarkan penggunaa tabungan. Jumlah tabungan yang tersedia
di suatu negara secara sederhana merupakan jumlah tabungan pemerintah, tabungan
domestik, dan tabungan asing.
BAB III
PENUTUP
Perusahaan
adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat
tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan.dalam
wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau
laba.
Pendapatan
nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
Struktur organisasi dalam sebuah
perusahaan merupakan hierarki yang menunjukkan tentang keberadaan jabatan
seseorang dalam suatu perusahaan. Hal ini menyangkut terhadap tanggung jawab
mengenai jabatan seseorang dan juga hubungannya terhadap posisi pada jabatan
lain.
Semoga setelah membaca
makalah ini kita bisa semakin mengerti tentang perusahaan yang didalam nya
terdapat alat ukur struktur maupun rumus”bagaimna cara mencari pendapatan
nasional “. Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi kelompok kami sebagai penulis, umumnya bagi semua
pembaca. Amin
Terimakasih
Terima kasih gan materi nya manfaat banget ok
BalasHapus